Teknis Analisis Data
Mahasiswa Bahasa Inggris UIN Jakarta dan anggota Linguistics and Literature Club (LLC)
Sebagaimana
telah kita ketahui, ada tahap-tahap yang lazim dilakukan pada setiap penelitian
yaitu pemilihan dan analisis masalah penelitian, penentuan strategi pemecahan
masalah atau penentuan metodologi penelitian yang akan digunakan, pengolahan
dan analisis data, serta penyusunan laporan penelitian. Analisis
data menunjuk pada kegiatan mengorganisasikan data ke dalam susunan-susunan
tertentu di dalam rangka penginterpretasian data dengan melakukan
penghitungan-penghitungan tertentu sesuai dengan jenis pengolahan statistik
yang digunakan di masing-masing penelitian. (Faisal: 2007: 29-34). Teknis
analisis data dapat dilakukan apabila tahap pengumpulan dan pengolahan data
sudah tercapai. Ada beberapa teknis dalam menganalisis data pada sebuah
penelitian, yaitu sebagai berikut:
A. Deskriptif
Dalam
sebuah penelitian, peneliti dituntut untuk menyajikan hasil penelitian secara
jelas. Analisis data deskriptif ialah melukiskan atau menggambarkan sejumlah
variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti, tanpa
mempersoalkan hubungan antar variabel (jalinan antar variabel). Analisis ini
dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau
kenyataan sosial, dan dibatasi dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel. Analisis
ini dalam penelitian kuantitatif dikenal dengan analisis statistik karena dalam
pengolahan datanya lazim mengunakan pengolahan statistik yang bersifat
deskriptif. (Faisal: 2007: 18-21).
Statistik
deskriptif digunakan untuk mengorganisasikan dan meringkas data numerik yang
diperoleh dari hasil pengumpulan data sehingga diketahui ciri-ciri khusus dari
data tersebut, yang selanjutnya dapat diinterpretasikan sebagai informasi yang
tegas dan jelas mengenai tersebut. Fungsinya adalah sebagai alat bantu dalam
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang diteliti berdasarkan data yang terkumpul
sehingga lebih bermakna dan mudah dipahami orang. (Hidayati: 2010: 108-109).
Dalam penelitian
kualitatif, menganalisis data secara deskriptif cenderung menggunakan
pendekatan induktif. Pendeskripsiannya disampaikan berupa kata-kata lisan atau
tulisan tentang fenomena-fenomena yang diamati atau diteliti dan disampaikan
secara jelas agar dapat memberikan gambaran tentang objek yang sedang diteliti.
Audifax (2008) memberikan gambaran tentang teknis analisis data kualitatif
dengan cara pengkategorian. Menurutnya kategori diciptakan peneliti ketika
mengelompokkan data yang selanjutnya akan menjadi basis pengorganisasian dan
pengkonseptualisasian data. Mengategorikan data berarti menyaratkan kemampuan
teoretikal yang bagus. Pada tahap pengkategorian data, seorang peneliti sudah
memiliki bayangan akan temuan dan mulai mereka-reka penjelasan akan temuan
tersebut, dengan begitu peneliti sebenarnya sudah mulai berteori. Pengkategorian
itu dibagi menjadi sebagai berikut: (Audifax: 2008: 103-115)
- Data Mentah > Kategori ini dilakukan setelah pengumpulan data tercapai. Dalam hal ini peneliti sudah memiliki konsep acuan untuk mengkaji objek penelitian, namun masih berupa ‘potongan-potongan’ yang berasal dari berbagai sumber data yang berbeda, misalnya observasi, interview, angket, dan lain-lain. Pengenalan Data > Tahap ini peneliti mulai mengenal data apa saja yang akan diteliti yang berasal dari berbagai sumber. Peneliti sudah dapat memperkirakan kategori-kategori yang mungkin muncul dengan menuliskan kata-kata atau kalimat kunci.
- Pemilahan Data > Tahap ini, peneliti mulai mengkategorikan data-data yang ada dan mulai memperoleh bayangan mengenai temuan-temuan penelitiannya. Potongan-potongan data yang memiliki kemiripan dijadikan dalam satu tema atau ranah.
- Tinjauan terhadap Pemilahan Data > Pada tahap ini, peneliti melakukan cek ulang atau bahkan mengubah total semua tema atau ranah yang telah disusun jika peneliti menemukan adanya kesalahan pada proses pengkategorian potongan data. Selanjutnya peneliti melakukan diskusi dengan orang lain untuk mengetahui tingkat kapabilitas dan kompetensinya dalam bidang yang diteliti.
- Merangkai dan Membunyikan Data > Yang terakhir, peneliti akan mendapatkan rangkaian kategori. Pada tahap ini, peneliti akan memperoleh suatu bacaan mengenai fenomena yang sedang diteliti. Dari data-data yang sudah didapat dan dikategorikan, kemudian dijelaskan oleh peneliti dengan rangkaian kata atau kalimat sehingga menghasilkan teori atas suatu fenomena atau objek yang diteliti.
Dari semua kategori di atas, peneliti dapat menjelaskan
penelitiannya dengan analisis deskriptif kualitatif.
B. Historis
Sebagaimana
telah kita ketahui dalam metode peneltian historis yaitu penelitian yang
berkenaan dengan kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu (sejarah) dengan
membuat rekonstruksi dan analisis yang logis, sistematis, dan obyektif dengan
cara mengumpulkan, mengevaluasi, dan memverifikasi bukti-bukti untuk menegakkan
fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Dalam menganalisis datanya, peneliti
memerlukan beberapa teknis atau tahap untuk menyusun sebuah penelitian
historis, di antaranya yaitu: (Neuman: 2007: 310-312)
- Mengonsep Objek Penelitian > Pada tahap ini, peneliti mulai mengenal dan mengatur apa yang sedang dan akan diteliti atau dikaji. Konsep sementara itu berisi asumsi-asumsi secara lengkap dan pengategorian bukti-bukti observasi dengan cara membaca dan menyusun pertanyaan agar dapat membuat kerangka, konsep, dan teori.
- Meletakkan Data/bukti > Tahap ini, peneliti mengumpulkan bukti kepustakaan dengan menggunakan indeks, katalog, dan referensi dari berbagai pustaka. Dengan membaca dan mencari dari berbagai sumber, peneliti akan menemukan data atau bukti yang akan diteliti. Kemudian peneliti mengatur konsep, pertanyaan-pertanyaan dengan cara disampaikan secara naratif.
- Mengecek Kualitas Data/bukti > Tahap ini, peneliti mengecek kualitas bukti yang didapat. Maksudnya, apakah bukti-bukti yang didapat itu valid atau tidak diragukan kebenarannya dan relevan. Untuk itu, peneliti melakukan cek ulang tingkat keakuratan atas bukti atau data yang didapat.
- Mengorganisasikan Data/bukti > Setelah melakukan pengecekan, peneliti mulai mengatur data-data itu ke dalam sumber yang baru. Kemudian peneliti mengatur data atau bukti dan menggunakan teori untuk mempertanyakan kebenarannya dalam bentuk tulisan.
- Menyintesiskan > Tahap selanjutnya ialah menyatukan atau memadukan data-data atau bukti. Data yang sudah disatukan kemudian dijelaskan secara jelas dan koheren. Peneliti membuat skema dan mencari hubungan data atau bukti dari sumber-sumber yang berbeda.
Daftar Bacaan
Audifax. 2008. Research ; Sebuah Pengantar untuk
‘Mencari-ulang’ Metode Penelitian dalam Psikologi. Yogyakarta: Jalasutra
Faisal, Sanapiah. 2007. Format-format Penelitian
Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Hidayati, Heny Narendrany. 2010. Bahan Ajar Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah
Neuman, W. Lawrence. 2007. Basics of Social Research ;
Qualitative and Quantitative Approaches. Boston: Pearson Education Inc
Post a Comment