Contoh Khutbah Jum'at
Source: uinjkt.ac.id |
Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi contoh teks khutbah Shalat Jum'at bertema menuntut ilmu yang sudah saya praktikkan di depan teman-teman kelas. Akan tetapi, saya hanya berbagi contoh teks khutbah pertama saja. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan dan kekeliruan, untuk ayat Al-Qur'an saya menggunakan aplikasi Quran in Word sehingga tidak terbaca di blog. Saya akan terima kritik dan saran untuk tulisan yang saya bagikan ini. Terima kasih kepada Bang Faliqul Ishbah atas ilmunya. Semoga bermanfaat. "Sebarkan ilmu walau hanya satu ayat."
Untuk mengunduh (download) teks khutbah Jum'at ini, klik DI SINI atau DI SINI
أَلْحَمْدُ لِلهِ.. رَبِّ الْعالَمِيْنَ. وَالْعَاقِبَةُ
لِلْمُتَّقِيْنَ. فَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلىَ الظَّالِمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ
لآإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُه وَرَسُوْلُه لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. وَعَلَى آلِه وَصَحْبِه وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ
الْمَعَادِ. أَمَّا بَعدُ، فَيَآ أَيُّهَا النَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ
بِتَقْوَى اللهِ، وَطَاعَتِه لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَلى فِيْ
كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sÎ) @Ï% öNä3s9 (#qßs¡¡xÿs? Îû ħÎ=»yfyJø9$# (#qßs|¡øù$$sù Ëx|¡øÿt ª!$# öNä3s9 ( #sÎ)ur @Ï% (#râà±S$# (#râà±S$$sù Æìsùöt ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uy 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ×Î7yz ÇÊÊÈ
وَقَالَ النَّبِيُّ صلعم: طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلى كُلِّ
مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ. وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ: إِنَّ اللهَ
تَكَفَّلَ لِطَالِبِ الْعِلْمِ بِرِزْقِهِ.
صَدَقَ اللهُ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ. وَصَدَقَ رَسُوْلُهُ
النَّبِيُّ الْكَرِيْمُ، وَنَحْنُ عَلَى ذلِكَ مِنَ الشَاهِدِيْنَ. وَالْحَمْدُ
لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Hadirin Jama'ah Jum’at yang dirahmati oleh Allah SWT.
Segala puji bagi Allah,
Tuhan yang menciptakan beribu-ribu ilmu sehingga kita bisa menikmati ilmu-Nya,
ilmu Allah SWT. Shalawat dan salam, marilah kita sampaikan kepada Baginda kita,
Nabi Besar Muhammad SAW., karena dengan syafa’atnyalah kita bisa merasakan beribu kenikmatan membaca
ilmu Allah SWT.
Selaku khatib, berpesan
khususnya untuk diri khatib sendiri dan umumnya untuk seluruh jamaah Jum’at
kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah SWT. Marilah kita sama-sama masuk ke
dalam ikhtiar, ikhtiar yang menjadikan diri kita hamba yang taqwa ‘haqqatu
qatihi’. Karena di dalam
al-Qur’an Allah SWT berfirman (QS. Ali Imran: 102)”.
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãYtB#uä (#qà)®?$# ©!$# ¨,ym ¾ÏmÏ?$s)è? wur ¨ûèòqèÿsC wÎ) NçFRr&ur tbqßJÎ=ó¡B ÇÊÉËÈ
"Hai orang-orang yang beriman,
bertaqwalah kamu semua kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, dan
janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam."
Taqwa yang bagaimana? Yaitu
taqwa yang perasaannya bertaqwa, berpakaiannya bertaqwa, duduknya bertaqwa,
derap langkahnya bertaqwa, menulisnya bertaqwa, belajarnya bertaqwa,
berbicaranya bertaqwa, dan semua aktivitasnya bertaqwa kepada Allah SWT. Kenapa
taqwa? Karena hanya dengan taqwalah kita akan mendapatkan kemuliaan di sisi
Allah SWT. Allah SWT berfirman (QS. Al Hujurat: 13):
¨bÎ) ö/ä3tBtò2r& yYÏã «!$# öNä39s)ø?r& 4 ¨bÎ) ©!$# îLìÎ=tã ×Î7yz ÇÊÌÈ
"Sesungguhnya yang paling mulia
di antara kalian di sisi Allah adalah orang bertaqwa."
Al-Habib Abdullah bin Alawi
bin Muhammad Al Haddad Al Hadrami Assyafi’i di dalam kitabnya Nashaihuddiniyah
wal Washaya Al Imaniyah menafsirkan ayat tersebut (Al Hujarat: 13) bahwa Allah
menjadikan kita mulia bukan karena keturunan kita, bukan pula karena
harta-harta kita, dan bukan dengan sesuatu yang lain, tapi Allah menjadikan
kita mulia karena kita bertaqwa. Taqwa yang bagaimana? Yaitu taqwa yang haqqatu
qatihi.
Namun demikian, kalau pun
Allah memberikan ribuan nyawa kepada kita dan memberikan ribuan umur kepada
kita, sepertinya kita tidak akan mampu menjadikan diri kita hamba yang taqwa
“haqqatu qatihi” (yang sebenar-benar taqwa). Akan tetapi, apabila kemampuan kita
terbatas sehingga tidak menjadikan taqwa kita yang sebenar-benar taqwa, Allah
SWT memberikan solusi kepada kita dalam surat Attaghabun: 16.
(#qà)¨?$$sù ©!$# $tB ÷Läê÷èsÜtFó$#
Fattaqullaha
mastatha'tum: "Maka bertaqwalah kamu semua kepada Allah semampu kamu
masing-masing, menurut kesanggupanmu."
Al-Habib Abdullah bin Alawi
bin Muhammad Al Haddad Al Hadrami Assyafi’i menulis dalam kitabnya: Sebagian
ulama telah berpendapat bahwa ayat “Fattaqullaha mastatha’tum” dianggap ayat
yang paling cocok untuk menggantikan ayat “Ittaqullaha haqqatu qatihi” untuk
kita yang tingkat ketaqwaannya tidak sempurna atau terbatas.
Hadirin Jama'ah Jum'at yang
dirahmati oleh Allah SWT.
Allah SWT memerintahkan kita agar kita selalu beriman dan
bertaqwa. Selain itu, Allah juga memerintahkan kita agar kita berilmu. Karena
Allah telah menjanjikan kepada kita akan memberi kemuliaan dan derajat yang
tinggi bagi orang-orang yang beriman dan berilmu. Sebagaimana firman Allah SWT
dalam Al-Qur’an.
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sÎ) @Ï% öNä3s9 (#qßs¡¡xÿs? Îû ħÎ=»yfyJø9$# (#qßs|¡øù$$sù Ëx|¡øÿt ª!$# öNä3s9 ( #sÎ)ur @Ï% (#râà±S$# (#râà±S$$sù Æìsùöt ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uy 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ×Î7yz ÇÊÊÈ
11. Hai orang-orang beriman apabila
kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan (“menuntut ilmu”) beberapa derajat. dan Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dari ayat tersebut, sungguh
mulianya orang-orang yang beriman dan yang memiliki ilmu, sampai-sampai Allah
SWT menjamin akan menempatkan orang-orang yang beriman dan yang berilmu pada
derajat yang lebih tinggi. Bagaimana cara kita agar
menjadi orang yang berilmu? Yaitu dengan cara menuntut ilmu. Sesuai hadits Nabi
Muhammad SAW:
طَلَبُ الْعِلْمِ
فَرِيْضَة عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
"Menuntut ilmu itu kewajiban
atas tiap muslim laki-laki dan muslim perempuan."
Kenapa menuntut ilmu itu
penting? Karena tujuan menuntut ilmu adalah lil izalatil jahli atau
untuk menghilangkan kebodohan dalam diri kita. Ilmu merupakan alat
untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Yang mana fungsi ilmu itu sendiri
adalah: (saya dapat dari internet, maaf saya tidak ingat nama blognya, mohon
informasinya bagi yang tahu)
1.
Sebagai petunjuk keimanan (QS. 22:54, 3:7, 35:28)
2.
Sebagai petunjuk untuk beramal
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah SWT.
Khatib berpesan khususnya untuk diri khatib sendiri dan umumnya
untuk Jama'ah Jum'ah yang dirahmati oleh Allah SWT. Marilah sama-sama kita
tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita dan janganlah kita terjebak dan lalai, mengerjakan ini-itu tak kenal waktu, sampai-sampai
kita lupa menjalankan shalat lima waktu. Atau kita terus sibuk
mencari nafkah namun kita lalai
beribadah.
Padahal di dalam kitab
al-Jami’usshaghir karangan Imam Assuyuti, Nabi Muhammad SAW bersabda:
مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ
تَكَفَّلَ اللهُ لَهُ بِرِزْقِهِ
“Siapa
orang yang menuntut ilmu, niscaya Allah akan menjamin rizqi baginya.” Ada juga hadits yang berbunyi:
إِنَّ اللهَ تَكَفَّلَ
لِطَالِبِ الْعِلْمِ بِرِزْقِهِ
“Sesungguhnya
Allah akan menjamin rizqi-Nya bagi orang-orang yang menuntut ilmu.”
Semoga kita termasuk orang-orang yang beriman
dan berilmu.
وَإِذَا قُرِئَ
الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوْا لَه وَأَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ. أَعُوْذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. $pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãYtB#uä (#qà)®?$# ©!$# ¨,ym ¾ÏmÏ?$s)è? wur ¨ûèòqèÿsC wÎ) NçFRr&ur tbqßJÎ=ó¡B ÇÊÉËÈ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. Æìsùöt ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uy. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ، فَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَه، إِنَّه هُوَ السَّمِيْعُ
الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذَا وَاسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ
وَلَكُمْ، وَلِوَالِدَيَّ وَلِوَالِدِيْكُمْ (وَلِوَالِدِيْنَا)، وَلِسَائِرِ
الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
فَاسْتَغْفِرُوْه إِنَّه هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ.
Post a Comment