GE Indonesia: Tantangan Kebutuhan Pembangkit dan Transmisi Indonesia Unik
ILUSTRASI. GE Power Indonesia, salah satu swasta yang bergerak di sektor kelistrikan. (Foto: Istimewa) |
Jakarta – Perkembangan bisnis di dalam dan luar negeri saat ini memperbesar tantangan Indonesia untuk mencapai tujuan elektrifikasinya. Tenggat waktu untuk mengejar target 35.000 MW atau 35 GW kapasitas pembangkit listrik baru pada tahun 2020 dikaji kembali akibat dari melemahnya Rupiah serta perlambatan investasi.
Walaupun dengan situasi dan kondisi seperti ini, namun permintaan tenaga listrik masih terus bergulir sejalan dengan kebutuhan listrik negara, demi peningkatan inklusi ekonomi dan sosial dari Sabang hingga Merauke.
President Director GE Operations Indonesia David Hutagalung mengatakan tantangan terhadap kebutuhan pembangkit dan transmisi tenaga listrik Indonesia cukup unik. “Mengingat negara kita adalah kepulauan, di mana penyebaran populasi penduduk dan tingkat pembangunan belum merata, terlebih di daerah-daerah terpencil,” ujar David Hutagalung kepada wartawan di Jakarta, Kamis (13/9/2018).
David melanjutkan, Indonesia membutuhkan infrastruktur listrik demi mencapai tujuan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. “Maka tidak ada jalan lain bagi kita selain mencari cara yang lebih efisien, lebih terjangkau, lebih dapat diandalkan, dan lebih berkelanjutan dalam pembangkitan tenaga listrik dan mendiskusikannya,” lanjutnya.
Berbicara dalam acara Media Briefing dalam rangka menyambut Hari Listrik Nasional ke-73 Power Gen Asia (PGA) yang akan diadakan pada 18-20 September 2018 nanti, David mengatakan bahwa pihaknya berada di garis terdepan dalam pengembangan dan penerapan solusi untuk meningkatkan efisiensi pada pembangkitan dan distribusi tenaga listrik yang berkelanjutan.
“Kami sudah bertahun-tahun telah menjadi mitra Indonesia dalam mencapai tujuan elektrifikasi sekaligus mendukung target bauran energi Indonesia. Solusi terbaru dari GE akan semakin memperluas kemitraan jangka panjang untuk membangun ekosistem energi yang secara khusus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan unik Indonesia,” jelas David.
Sebagaimana diketahui, GE Power Indonesia memang menyediakan banyak pilihan terkait produk kelistrikan. David mengatakan saat ini GE Power Indonesia terus melakukan studi untuk mengupayakan pembangkitan tenaga listrik yang efisien dan mengurangi emisi karbon.
“Apakah adopsi teknologi digital terbaru untuk meningkatkan dan mengoptimalkan aset dan jaringan energi Indonesia, dikombinasikan dengan penerapan turbin gas paling efisien atau menggunakan teknologi batu bara ultra-super critical, atau mungkin meng-upgrade pembangkit listrik yang sudah ada berikut jaringan transmisi dan distribusinya. Ini untuk efisiensi energi Indonesia,” David menerangkan.
Sekadar informasi, PGA akan diadakan pada 18-20 September 2018 di ICE BSD City, Tangerang.(her)
Cek selengkapnya: https://www.priskop.com/ge-indonesia-tantangan-kebutuhan-pembangkit-dan-transmisi-indonesia-unik/
Post a Comment