Header Ads

Kembangkan EBT, Menteri PPN: Ini Solusi Terbaik Tekan Impor BBM

Ilustrasi. Rencana Pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dalam RUPTL 2018-2027. (Foto: Istimewa)

Jakarta – Beberapa program percepatan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang dilakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merupakan langkah yang tepat bagi pemenuhan energi di Indonesia. Hal itu dilakukan guna menekan impor bahan bakar minyak (BBM) dan mengurangi ketergantungan akan energi fosil.

Langkah tersebut disambut baik oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro. Menurutnya, mengurangi impor BBM dan mengembangkan energi terbarukan merupakan solusi terbaik untuk penyediaan listrik.

“Ini saat yang tepat untuk kurangi impor. Kalau mengurangi impor BBM, cara terbaik kalau soal listrik di desa adalah energi baru terbarukan. Mikrohidro ini salah satu contoh. Di tempat lain akan gunakan sampah, biomassa dan segala macam sesuai dengan potensi daerah masing-masing,” ujar Bambang saat peresmian pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di desa Lubuk Bangkar, Kecataman Batang Asai, Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi beberapa waktu lalu.

Dalam keterangan tertulis, Bambang menyampaikan bahwa selain dapat menekan impor, pemanfaatan energi terbarukan dinilai dapat menjaga ekosistem alam yang ada. “Kita semua harus menjaga sustainability dari lingkungan untuk menghasilkan primer yang dibutuhkan. Mohon sekali upaya menjaga lingkungan bisa berlangsung,” lanjut Bambang.

Apa yang sudah dilakukan Pemerintah terkait percepatan energi terbarukan, lanjut Bambang, juga perlu perhatian dan dukungan dari masyarakat untuk menggunakan listrik seperlunya dan tidak boros. Ia berpesan bahawa masyarakat menggunakan listrik secara bijaksana.

“Tentunya, meskipun ada listrik tolong dikonsumsi dengan bijaksana. Dikonsumsi seperlunya sesuai dengan kebutuhan karena mendapatkan listrik itu tidak mudah,” tambahnya.

Pengurangan impor BBM yang dilakukan Pemerintah juga merupakan komitmen untuk memaksimalkan potensi EBT yang dimiliki oleh Indonesia. Sebagaimana diketahui, Pemerintah telah menargetkan bauran energi dari EBT hingga 23% di tahun 2025 dan sampai semester I 2018, bauran EBT tersebut pada pembangkit listrik sudah mencapai 12,71%.

Sebagai informasi, Pemerintah melalui perusahaan BUMN PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah merencanakan upaya revitalisasi PLTMH di beberapa lokasi pada tahun 2018 ini, di antaranya 1 unit PLTMH di Riau, 1 unit PLTMH di Sumatera Barat, dan 1 unit PLTMH di Kalimantan Barat. Selain itu, dalam rencana usaha penyediaan penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2018-2027, PLN menargetkan pengembangan EBT dari PLTMH mencapai 811 MW. (her/ESDM)

Cek selengkapnya: https://www.priskop.com/kembangkan-ebt-menteri-ppn-ini-solusi-terbaik-tekan-impor-bbm/

Tidak ada komentar

Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejaknya dengan komentar.
Komentar berbau SARA akan diedit atau bahkan dihapus.
Indonesia damai itu indah. Salam bloger. :D

Diberdayakan oleh Blogger.