Anggota DPR: Lockdown untuk Apa?
Indonesiainside.id, Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR, Selly Andriany Gantina, mengapresiasi kepala daerah yang mengambil keputusan tindakan preventif, yaitu dengan melakukan penghentian sementara kegiatan belajar mengajar (KBM) dan menutup sementara tempat-tempat wisata, bahkan sempat diwacanakan melakukan lockdown (isolasi). Tujuannya agar tidak meluas.
“Tapi ketika tidak didasari model penanganan berbasis layanan kesehatan yang cukup, jadinya gonjang-ganjing yang bikin kepanikan. Lockdown untuk apa? Pemerintah lewat tim yang dikoordinasi Kementerian Kesehatan kan sedang bekerja, kita kawal bersama,” kata Selly kepada Indonesiainside.id, saat dihubungi, Sabtu (14/3).
Mantan Wakil Bupati ini menyebutkan, corona sebagai penyakit wabah dapat diobati secara medis. Namun, corona sebagai virus ketakutan yang disebarkan oleh ketidaktahuan memilah informasi ini yang lebih penting dilawan.
“Yang usul lockdown Jakarta seakan-akan mau membuat Jakarta jadi Gotham City? Tidak patut kepanikan seperti itu disebarkan,” ujarnya.
Masyarakat, kata Selly, harus tetap tenang, beraktifitas seperti biasa dan mengikuti anjuran yang disampaikan pemerintah untuk menjaga diri agar tetap bersih dan menekan resiko penularan. “Penting untuk cuci tangan dengan sabun setelah beraktifitas, bukan cuci tangan dari masalah inkapabilitas dengan membuat gonjang-ganjing yang menambah kepanikan masyarakat,” katanya.
Senada, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni, menyatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus melakukan langkah lockdown untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran Covid-19.
“Saya mendorong Pemprov DKI Jakarta segera melakukan lockdown atau isolasi satu Jakarta. Dengan penyebaran yang sudah sampai di seluruh wilayah Jakarta ini, lockdown menjadi satu-satunya jalan bagi kita untuk memperlambat laju penularan,” kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Sahroni mengatakan langkah lockdown perlu dilakukan secepat mungkin untuk menghindari makin banyaknya pasien yang positif Covid-19. Hal itu juga berdasarkan dari pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut bahwa sebagian besar pasien positif Covid-19 berada di Jakarta.
“Pak Anies sendiri juga menyebut bahwa terbanyak kasus corona ada di Jakarta. Jadi tunggu apa lagi? Penyebaran virus ini tidak boleh dianggap remeh, harus segera dilakukan lockdown,” ujarnya.
Post a Comment