TERORISME; ANTARA PAHAM DAN/ATAU BUDAYA
Oleh:
Tulisan
ini pernah didiskusikan pada Rabu, 1 November 2010 dalam Forum Diskusi
Mahasiswa Adab dan Humaniora (Fordismahum) di depan kantor BEMFAH UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
Saya suka nge-blog, jadi tulisan ini saya publikasiin ya. Nah kalau yang ini tulisan saya semester 3.
Ajaran Islam menentang kekerasan. Al Quran mengatakan di antaranya: “Janganlah
membunuh jiwa yang Allah haramkan untuk membunuhnya, kecuali dengan alas an
yang benar.” (QS. Al An’am: 151), selanjutnya “Bila seseorang
menyelamatkan satu jiwa, ia seolah telah menyelamatkan seluruh manusia”
(QS. Al Maidah: 32), “Berbuat kekacauan dan penindasan itu lebih kejam
daripada pembunuhan” (QS. Al Baqarah: 191). Dari dalil tersebut
tampaknya bertentangan dengan fenomena yang terjadi akhir-akhir ini. Islam justru
sering dikaitkan dengan tindak kekerasan dan teror. Beberapa serangan terorisme
dihubungkan dengan agama tersebut.
Kata teroris tampak sangat familiar di telinga masyarakat dunia, begitu
juga di Indonesia. Tapi, yang sangat ironis adalah teroris (terorisme) sering
kali dikaitkan dengan agama Islam. Padahal kata Islam mempunyai makna yang
sangat unik, yang berarti kedamaian. Aksi teror yang dilakukan berupa serangan
bom di daerah-daerah yang sudah menjadi target dengan dalih jihad fi
sabilillah. Perlu digarisbawahi, kata jihad sendiri berarti berjuang dengan
sungguh-sungguh untuk menegakkan atau mempertahankan agama Allah sesuai dengan
garis perjuangan Rasul dan Al Quran. Kata jihad sering disalahpahami dengan
kata ‘perang suci’, padahal istilah untuk kata perang ialah qital.
Terorisme
dilakukan bukan hanya lewat serangkaian serangan bom, tapi apa saja yang
bersifat ancaman dengan cara menciptakan ketakutan, kekejaman dan tindakan
kejahatan. Terorisme itu suatu tindakan yang dilarang oleh semua agama. Agama
manapun sangat menentang akan adanya terorisme, entah dengan motif apa saja
tindakan ini dilakukan. Dan terorisme bisa dilakukan oleh siapa saja, individu
seseorang, kelompok, bahkan negara.
Konsep Jihad
Makna hakiki dari jihad adalah berjuang dan berusaha keras bagi pembaharuan
dunia guna menjadikannya sebagai tempat yang damai bagi semua manusia. Jihad
paling akbar bagi seorang muslim adalah perjuangan memperbaiki dirinya sendiri,
perjuangan melawan nafsu diri dan godaan setan yang membawa kepada kejahatan.
Bila kita melakukan perang melawan semua hal ini maka sesuai ajaran Islam, kita
ini dianggap sebagai orang yang sedang berjihad dalam maknanya yang paling luhur.
Membelanjakan harta bagi penyebaran agama menurut Islam adalah juga bentuk
jihad. Menolong fakir miskin melalui sedekah adalah bentuk jihad lainnya.
Bentuk
jihad yang lebih kecil ialah berperang dalam rangka membela diri. Sesuai ajaran
Islam, umat muslim tidak diizinkan memaklumkan perang kepada musuh, betapa pun
salahnya pandangan mereka. Keadaan yang mengizinkan umat muslim mengangkat
senjata hanya jika musuh telah menyerang mereka dengan tujuan merampas nyawa,
harta dan kehormatan mereka atau bermaksud memupus agama yang mereka anut.
Hanya dalam situasi seperti itu saja umat muslim diperkenankan berperang
membela diri dan tidak akan ada orang waras yang akan mempertanyakan hal
tersebut. Yang menarik dalam hal ini ialah meski umat Muslim diberi hak untuk
membela diri tetapi mereka tetap saja dianjurkan agar berupaya sekuat-kuatnya
menciptakan kedamaian, bahkan di medan perang sekali pun. Harus dilakukan
berbagai upaya agar perang bisa dihindari. Jika tidak berhasil, konflik hanya
bisa dilanjutkan sepanjang penganiayaan masih saja berlangsung. Jika musuh
Islam sudah meletakkan senjata maka umat muslim harus menghentikan perang
mereka.
Menilik Aksi
Terorisme
Gambar dari: http://mysteriouspacker.blogspot.com |
Terorisme mempunyai sejarah panjang di dunia, khususnya di Indonesia.
Penyerangan terhadap Bung Karno terjadi di perguruan Cikini Jakarta dengan
pelemparan granat pada tahun 1957, Bung Karno selamat tapi beberapa orang
menjadi korban. Salahuddin Wahid mengatakan sepanjang Orde Baru banyak terjadi
terorisme yang dilakukan oleh Negara. Misalnya petrus (penembakan misterius) oleh
aparat keamanan terhadap sejumlah orang yang dianggap sebagai penjahat (tanpa
melalui proses hukum). Pelanggaran HAM seperti kasus penculikan dan
penghilangan orang oleh Kopassus (1997-1998), pembunuhan terhadap dukun santet
di Jawa Timur.
(Wahid, 2002: 43)
Pada tanggal 11 September 2001 terjadi penyerangan terhadap gedung WTC di
Amerika. Amerika pun menjadi bengis dan mengumandangkan niatnya untuk
memberantas terorisme internasional. Amerika tidak mau peduli mengenai latar
belakang munculnya aksi terorisme itu sendiri. Dengan memainkan isu dan
propaganda Amerika terus menekan dan menyerang negara-negara yang dianggap
sebagai markas terorisme. “If you’re not wish us, you’re against us”
(Jika Anda tidak turut serta dengan kami, Anda musuh kami), itulah propaganda
yang disebarkan oleh Amerika. Terlebih Amerika selalu mengaitkan setiap
tindakan vandalisme dan terorisme dengan gerakan Islam.
Berikut
beberapa daftar serangan bom teror terhadap hotel-hotel di dunia sejak 2001
hingga 2009: (Kompasiana, 2009: 07/20)
- The New York Marriott World Trade Center Hotel dan Marriott Financial Center runtuh bersama WTC : 11 September 2001.
- Ledakan bus di luar Sheraton Hotel di Karachi : 8 May 2002.
- Marriott Hotel in Karachi menderita kerusakan ringan akibat ledakan bom mobil, berdekatan dengan Konsulat Amerika : 14 June 2002.
- Paradise Hotel in Mombasa diserang bom mobil : 28 November 2002.
- Marriott Hotel Jakarta diguncang bom mobil : 5 Agustus 2003.
- Marriott Hotel Islamabad menderita kerusakan parah ketika bom meledak di lobby hotel : 28 Oktober 2004.
- Serangan bom beruntun terhadap tiga hotel : Grand Hyatt, Radisson, Days Inn di Amman, Jordania : 9 November 2005.
- Serangan bunuh diri di lapangan parkir Marriott Hotel Islamabad : 26 Januari 2007.
- Marriott Hotel Islamabad diserang bom mobil : 20 September 2008.
- Taj Mahal Hotel and the Oberoi Hotel of Mumbai diserang dan diduduki teroris : 26 dan 29 November 2008.
- Sebuah bom mobil meluluhlantakkan hotel mewah Pearl Continental Hotel Peshawar : 9 Juni 2009.
- Marriott Jakarta and Ritz-Carlton Jakarta dikejutkan oleh serangan bom di lobby hotel : 17 Juli 2009.
Dan daftar serangan bom teror di Indonesia sejak 2000 hingga 2009: (Kompasiana, 2009: 07/20)
- Kedubes Filipina – Jakarta : 1 Agustus 2000.
- Kedubes Malaysia – Jakarta : 27 Agustus 2000.
- Gedung Bursa Efek – Jakarta : 13 September 2000.
- Malam Natal 2000 - kota-kota Indonesia : 24 Desember 2000.
- Plaza Atrium Senen – Jakarta :, 23 Sepetember 2001.
- Restoran KFC – Makassar : 12 Oktober 2001.
- Sekolah Australia – Jakarta : 06 Nopember 2001.
- Malam Tahun Baru – Jakarta dan Palu : 01 Januari 2002.
- Cafe – Bali dan Manado : 12 Oktober 2002.
- Restoran Mc Donald – Makassar : 05 Desember 2002.
- Mabes POLRI – Jakarta : 03 Februari 2003.
- Bandara Cengkareng – Banten : 27 April 2003.
- Hotel JW Marriott – Jakarta : 05 Agustus 2003.
- Cafe – Palopo : 10 Januari 2004.
- Kedubes Australia – Jakarta : 09 September 2004.
- Gereja Immanuel – Palu : 12 Desember 2004.
- Ambon : 21 Maret 2005.
- Pamulang Tanggerang : 08 Juni 2005.
- Cafe – Bali : 01 Oktober 2005.
- Palu : 31 Desember 2005.
- Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton – Jakarta : 17 Juli 2009.
Kenapa muncul terorisme?
Ada beberapa motivasi mengapa terorisme muncul. Pertama, karena alasan agama, kedua
karena alasan ideologi, ketiga karena memperjuangkan kemerdekaan, keempat karena membebaskan diri dari ketidakadilan, dan kelima karena adanya kepentingan (politis).
Apa
yang telah dikemukakan di atas, serangkaian aksi terorisme mempunyai motif yang
berbeda-beda dalam pelaksanaannya. Bahkan adanya keterlibatan (dalang) dari
aksi terorisme itu, tak lain untuk menghegemoni dunia. Pada awal tahun 2003,
CIA mengeluarkan sebuah laporan berisi prediksi tentang global trend tahun
2020, setidaknya ada empat skenario yang diprediksi akan menjadi tren global.
Skenario pertama bercerita mengenai prediksi CIA tentang kekuatan Cina dan
India terutama pada pasar dunia. Prediksi kedua, CIA masih mencantumkan kalimat
Pax Americana sebagai kemungkinan tren global. Prediksi ketiga, menyebutkan ada
kemungkinan besar lahirnya New Caliphate atau Khalifah Islam baru, gerakan ini
menurut CIA akan diusung oleh para penganut Islam radikal. Prediksi keempat,
kemungkinan teror yang akan terus berlanjut. (Nurdi, 2007: 188)
Seseorang atau bahkan negara sewaktu-waktu bisa saja melakukan tindakan
terorisme. Jika nama Al Qaidah pimpinan Usamah bin Ladain begitu populer di
seantero dunia setelah terjadi tragedi 11 September 2001, maka nama kelompok
Jama’ah Islamiyah (JI) yang dianggap sebagai cabang Al Qaidah di Asia Tenggara,
khususnya Singapura, Malaysia, Filipina, dan Indonesia menjadi populer setelah
tragedi 12 Oktober 2002 di Legian, Bali. Sehari setelah terjadi tragedi 12
Oktober, penguasa Australia sudah dapat memastikan bahwa pelakunya adalah
kelompok JI. Padahal, aparat keamanan yang bekerja di lapangan masih belum
menemukan bukti-bukti otentik. (Sihbudi, 2002: 51)
Di
sini, Australia sepertinya sudah
mengetahui peristiwa itu sebelum terjadi, dan terkesan adanya rekayasa di balik
peristiwa itu. Jadi, terorisme bukan hanya dilatarbelakangi karena urusan
jihad, tapi juga karena urusan kepentingan-kepentingan politis. Bisa saja suatu
negara membentuk bahkan mendanai suatu kelompok yang berkedok religius dengan
dalih memperjuangkan agama dengan cara menyerang suatu wilayah
dan menguasainya. Dan mungkin saja jika terorisme sekarang
bukanlah suatu paham atau budaya, melainkan sebuah alat atau senjata untuk
menguasai manusia.
Daftar Bacaan:
Salahuddin Wahid,
dkk. “Terorisme; Konspirasi Anti-Islam”, Pustaka Al Kautsar,
Jakarta: 2002 hlm 43
http://umum.kompasiana.com/2009/07/20/daftar-lokasi-rawan-serangan-bom-teroris/
Herry
Nurdi, “Belajar Islam dari Yahudi”. Cakrawala Publishing. Jakarta:2007.
hlm. 188
Riza
Sihbudi dkk, “Terorisme; Konspirasi Anti-Islam”, Pustaka Al
Kautsar. Jakarta: 2002. hlm. 51
assalamualaikum, marhaban ya ramadhan, senyum sapa dari saya denny aby untuk para sobat blogger di bulan yang suci dan penuh berkah ini..artikelnya bermanfaat sekali buat saya, terimakasih sudah share..visit balik ya sob..
BalasHapus@dennyAby. Wa'alaikumsalam. yoo salam blogger. siap..
BalasHapus