Header Ads

Kawasan Ekosistem Leuser, Rumah Terakhir Satwa-satwa Ini

Sumber Gambar: Paul Hilton


Ciputat - Sekitar 2,6 juta hektar hutan hujan saat ini masih terbentang di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), sebuah wilayah di tepi utara Sumatra. Kawasan ini menjadi salah satu yang terluas dan tersisa di Asia Tenggara yang menjadi 'rumah' terakhir di dunia di mana orangutan, gajah, harimau, dan badak tinggal bersama. 

Namun menurut para ilmuwan satwa liar, keempat jenis satwa ini terancam akan punah selamanya jika hutan yang tersisa di KEL hancur. Sebab, KEL yang terbentang diantara dua provinsi di Sumatra yaitu Aceh dan Sumatra Utara (Sumut) merupakan ekosistem bersejarah yang dikenal oleh ilmu pengetahuan telah mengalami ribuan tahun evolusi tak terputus hingga menghasilkan keanekaragaman hayati tertinggi. 

Meski sekitar sepertiga dari KEL ditunjuk sebagai Taman Nasional Gunung Leuser telah menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO, namun sebetulnya masih banyak wilayah Ekosistem Leuser dengan tingkat keanekaragaman hayati hutan hujan dataran rendah dan lahan gambut yang paling kaya berada di luar batas-batas taman nasional. Area hutan hujan dan lahan gambut inilah yang dikuatirkan akan dikonversi ke sektor industri seperti perkebunan kelapa sawit. Sebab menurut catatan Gerakan Love The Leuser, banyak lahan gambut dikeringkan dan dibakar untuk dijadikan industri tersebut. 

Menurut gerakan ini, ketika kebakaran lahan gambut terjadi setidaknya polusi  karbon  dalam jumlah besar dilepaskan ke udara. Seperti kebakaran hutan yang terjadi di puncak tahun 2015 telah membuat Indonesia melepaskan polusi karbon yang sama dengan jumlah polusi dari seluruh gabungan kegiatan ekonomi AS setiap harinya. Padahal, KEL juga merupakan rumah bagi tiga rawa gambut utama yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan karbon paling kaya di bumi. Hutan-hutan rawa gambut yang basah menangkap sejumlah besar karbon dari atmosfer bumi dan menyimpannya dengan aman di bawah tanah. 

Untuk itu sejumlah LSM lokal dan internasional, seniman grafis Asher Jay, fotografer ternama Paul Hilton, dan aktor Leonardo DiCaprio bergabung dalam gerakan untuk membawa perhatian dalam melestarikan dan menjaga Kawasan Ekosistem Leuser ini. Sebab, ekosistem ini kaya flora dan fauna, termasuk setidaknya 105 jenis mamalia, 386 jenis burung, 95 jenis reptil dan amfibi dan 8.500 spesies tanaman. diantaranya seperti Thomas Leaf Monkey, atau dikenal sebagai ‘Monyet Kedih,’ merupakan spesies endemik yang tidak dapat ditemukan di tempat lain. 

Tak hanya flora dan fauna, jutaan orang yang tinggal di wilayah tersebut juga bergantung pada sungai-sungai bersih yang berasal dari KEL untuk keperluan air minum, melindungi dari banjir, dan irigasi bagi mata pencaharian masyarakat yang sebagian besar hidup dari pertanian. Sebuah gerakan konservasi lokal juga tengah berkembang dengan memasukkan upaya politik, ilmiah dan hukum yang kuat bagi warga yang tinggal di wilayah ini. Usaha tersebut dilakukan dengan memberikan advokasi untuk perlindungan dan strategi pertumbuhan hijau untuk pembangunan. 


Semoga tetap lestari Kawasan Ekosistem Leuser untuk INDONESIAKITA.


elektronik murah
Klik di sini

Tidak ada komentar

Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejaknya dengan komentar.
Komentar berbau SARA akan diedit atau bahkan dihapus.
Indonesia damai itu indah. Salam bloger. :D

Diberdayakan oleh Blogger.