Header Ads

PJCI: Jaringan Cerdas Tren Masa Depan Bangunan Pintar dan EBT

Founder Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI) Eddie Widiono menjelaskan tentang jaringan cerdas dalam acara konferensi pers di Energy Building, Jakarta. (Foto: Priskop)


Jakarta – Bangunan komersial dapat menghemat hingga USD 60 miliar, jika investasi untuk efisiensi energi ditingkatkan, setidaknya 1-4%, seperti diungkapkan dalam studi oleh American for an Energy Efficient Economy (ACEEE). Hal itu disampaikan oleh pendiri Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI) Eddie Widiono dalam acara konferensi pers Elenex Indonesia 2018 dan Building System & Automation (BSA) Indonesia 2018 di APREZ Cafe Energy Building di Jakarta, Selasa (4/9/2018).

“Salah satunya, pengaturan kualitas daya listrik pada bangunan komersial. Hal ini akan memaksimalkan penggunaan dan memperpanjang umur pemakaian peralatan untuk efisiensi bisnis. Dalam hal ini, jaringan cerdas (smart grid) sebagai konvergensi informasi (TI) dan teknologi operasi, menjadi penghubung utama bagi teknologi bangunan cerdas,” jelas Eddie Widiono dalam keterangan tertulisnya.

Kemajuan teknologi jaringan cerdas berkontribusi dalam percepatan pertumbuhan IoT (jaringan internet) khususnya dalam membangun teknologi energi terbarukan, perangkat listrik, dan sistem penyimpanan energi.

“Dalam hal bisnis, jaringan cerdas juga akan menciptakan pasar dan peluang baru yang bernilai hingga USD 100 miliar, khususnya lewat penggunaan peralatan pintar untuk bisnis seperti meter pintar dan pusat data, gaduh pintar, serat optik, dan sensor IoT,” lanjut Eddie Widiono yang juga menjadi anggota Dewan Energi Nasional (DEN).

Selain untuk bangunan komersial, lanjut Eddie, saat ini jaringan cerdas juga bisa diterapkan di sektor energi khususnya energi baru terbarukan (EBT). “Jaringan cerdas ini adalah jaringan listrik yang dilengkapi dengan kecerdasan,” ujar Eddie.

Karena menurut Eddie, Indonesia sendiri sudah sepakat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sesuai dengan Paris Agreement 2015. “Jadi bauran 23% pada 2025 harus terlaksana. Kalau ini tidak berjalan, maka pemerintah bisa dituntut karena itu sudah diatur sama Undang-undang,” tambahnya.

Untuk itu, listrik dan jaringan cerdas akan terus memegang peranan penting dalam membangun masa depan industri 4.0 yang sudah dicanangkan Pemerintah. Tentunya ini juga akan menjadi tren masa depan untuk bangunan pintar dan EBT.

Sebagai informasi, PJCI akan mengisi seminar tentang Smart Energy Revolution di acara Elenex Indonesia 2018 dan Building System & Automation Indonesia 2018 yang akan berlangsung pada 19-21 September 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.(her)

Lihat juga: https://www.priskop.com/pjci-jaringan-cerdas-tren-masa-depan-bangunan-pintar-dan-ebt/

Tidak ada komentar

Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejaknya dengan komentar.
Komentar berbau SARA akan diedit atau bahkan dihapus.
Indonesia damai itu indah. Salam bloger. :D

Diberdayakan oleh Blogger.